Aku Hidup

Posted by : Unknown Senin, 31 Maret 2014

Pagi semua.

Akhirnya mood buat nulis muncul lagi nih, setelah semalem ada kejadian yang mungkin menurutku agak aneh.

Semalem ada temen yang sms ke aku. Bukan temen deket, tapi temen sekelas. Dia cerita banyak ke aku, minta saran ke aku tentang kehidupannya. Keadaan seperti inilah yang mungkin buat aku khawatir banget, takut banget. Harus bener-bener cermat.

Dia sedang sakit hati, atau istilahnya lagi galau. Menurutku saran yang terbaik adalah untuk berpikir positif dan meyakini bahwa cerita Allah indah pada akhirnya. Itulah cara yang aku lakukan jika aku sedang dilanda kegalauan, entah itu galau karena masalah rasa atau hal lain. Tapi kali ini masalahnya tentang rasa. Rasa yang tak berbeda cerita dengan ceritaku. Lantas aku harus bagaimana?

Ingin memberinya saran yang terbaik? Aku pun mengalami hal yang sama. Aku pun belum benar-benar bisa menyikapi hal itu dengan sempurna. Apalagi posisinya dia adalah seorang wanita. Itu yang membuatku semakin linglung ketika menerima pesan darinya.

Aku mencoba untuk menjadi penengah, tak memihak satu sama lain. Dengan melihat realita yang terjadi. Aku takut dalam pesanku bisa saja menyinggunnya. Dengan memberikan saran-saran yang mungkin hanya pantas aku lakukan sedangkan ia tak mungkin lakukan.

Kadang peristiwa ini membuatku berterimakasih. Tapi sering juga membuatku menjadi beban. Aku harus berpikir bagaimana untuk memposisikan diri ini, sehingga bisa benar-benar menjadi penengah yang baik. Tapi, yang lebih penting, aku berterimakasih. Kau telah mempercayaiku. Aku bisa mengetahui bagaimana lika-liku sebuah hidup. Memberikan sebuah pengalaman penting dari hidup, meski bukan aku pemain utamanya. Sekali lagi terimakasih atas kepercayaanmu. ‘H’

Mr. R