Kawan, terima kasih sudah mau mampir di sini. Kalau sudah baca postingannya jangan lupa kasih kritik maupun saran buat blog ini dalam bentuk komentar, atau meninggalkan pesan di SINI. Kritik dan saran Kawan sangat aku butuhkan untuk menjadikan blog ini lebih baik lagi. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir.

Posted by : Unknown Senin, 05 Mei 2014


“Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Mampu Menghormati Jasa Pahlawannya”
Lalu pertanyaannya, apakah Indonesia ini adalah Negara yang besar? apabila……
Begitu banyaknya iklan “Piala Dunia Brazil 2014” di TV Nasional dilanjutkan dengan maraknya selebaran tiket gratis nonton bareng di Brazil, seolah membuat kita terlupa masih ada Pahlawan Negerinya sendiri yang membela Merah Putih itu.
Dialah Bulutangkis. Begitu gemilangnya prestasi ini melegenda, memperkenalkan nama besar Indonesia sebagai raksasa hidup Bulutangkis dunia membuat hati saya tergugah membuat sekertas opini ini.
Apakah Rakyat Bosan dengan Prestasi Bulutangkis Indonesia yang mendunia? Lupa kalau Indonesia meraih 2 Trophy Kejuaraan Dunia 2013 di Kadang China? Lupakah 13 kali Indonesia memboyong Piala Thomas Cup? Lupakah Bulutangkis Indonesia raih 3 Emas, 2 Perak, 1 Perungggu dan menjadi Juara Umum Sea Games ? Atau Justru Selalu Ingat Sepakbola Indonesia Runner up Sea Games 2013 yang kalian anggap prestasi Besar ?
Terkadang saya merasa aneh dan heran, bagaimana bisa TV Nasional kita lebih memilih menyiarkan pertandingan Real Madrid vs Barcelona daripada Taufik Hidayat vs Lee Chong Wei? Apakah ada pemain Indonesia yang menjadi pemain Real Madrid atau Barcelona sampai-sampai TV Indonesia berebut hak siarnya.
Kurangkah 6 keping emas Olimpiade dan Puluhan Gelar Juara Dunia lainya persembahan Bulutangkis? Apakah itu hanya menjadi kenangan belaka prestasi Bulutangkis negeriku.
Juara Dunia, Thomas-Uber Cup, Juara All England, Juara Indonesia Open, Juara China Masters, Juara Malaysia Open, Juara Korea Open adalah sedikit dari sekian ratusan gelar juara yang didapat dari olahraga yang menggunakan raket ini.
Yang lebih memprihatinkan lagi, ketika Anak Indonesia ditanya “Siapa atlit Favorit kalian?” dengan tegas dan terkagum mereka kebanyakan menjawab Lionel Messi , Neymar, Christiano Ronaldo. Bukan suatu kesalahan kalau mereka mengidolakannya, tapi benarkah tidak ada jiwa nasionalisme di hati Anak Indonesia saat ini! Sampai mereka terlupa dergan prestasi besar Taufik Hidayat, Susi Susanti, Tontowi Ahmad atau Liliyana Natsir? Apakah Lupa dengan Juara Dunia 2005 yakni Taufik Hidayat? Lupakah dengan Susi Susanti Peraih Medali Emas Olimpiade 1992? Lupakah dengan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Hatrick Juara All England (2012-2014) ?
Bukan salah anak Indonesia kalau mereka lupa pahlawan Bulutangkisnya, melainkan ini merupakan kesalahan besar Media Massa termasuk TV nasional karena rendahnya informasi bulutangkis yang mereka sosialisasikan kalah bersinar dengan olahraga lain, kurangnya TV Nasional akan penyiaran Bulutangkis sehingga rakyat Indonesia sendiri tak bisa melihat pahlawan nya berjuang. Bukan tidak mungkin, bisa jadi 15 tahun kedepan anak Indonesia tidak ada yang menjadi atlit Bulutangkis.
Ketika olahraga lain mendapatkan bantuan dana miliaran, justru Bulutangkis dengan mandiri mencari dana sendiri. Walaupun dianggap sebagai olahraga anak tiri tapi tetaplah Bulutangkis terus menjadi pengharum nama Indonesia.
Demikianlah segelintir kisah miris diskrimasi olahraga negeri ini. Begitu luar biasa perjuangan Atlit Bulutangkis Indonesia, tak membuat hati masyarakat Indonesia tersentuh jiwa nasionalisme. Ayo Bulutangkis Indonesia bisa !!! Buktikan Bulutangkis Kebanggaan Indonesia !!!
#BilangTIDAKPadaDiskriminasi #KitaTakMauDibodohi
#SHARE


Sumber : salah satu grup badminton di facebook

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © My Life, My Story, My World -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -