Kawan, terima kasih sudah mau mampir di sini. Kalau sudah baca postingannya jangan lupa kasih kritik maupun saran buat blog ini dalam bentuk komentar, atau meninggalkan pesan di SINI. Kritik dan saran Kawan sangat aku butuhkan untuk menjadikan blog ini lebih baik lagi. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir.
- Back to Home »
- kata ku , luar biasa , sekadar cerita »
- Bukan Untuk Disepelekan
Posted by : Unknown
Senin, 15 September 2014
Amanah. Sebuah tanggung jawab. Kedatangannya tidak boleh diminta, namun
jika amanah itu datang pada diri kita, maka amanah itu tidak boleh kita tolak
dan harus diterima.
Kalimat tersebut aku dapatkan
ketika aku mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan, waktu itu aku masih duduk
dibangku kelas X. Kalimat itulah yang masih terngiang-ngiang dalam benakku.
Memahaminya, menemukan makna yang sebenarnya.
Berbicara mengenai sebuah amanah,
tentu kita akan menemukan yang namanya sosok yang terpilih. Sosok yang terbaik
diantara orang-orang yang terbaik. Artinya, terbaik dari yang terbaik. Untuk
mendapatkan sosok terpilih tersebut memang tidak mudah. Kriteria untuk menjadi
pemimpin memang cukup sederhana, namun tak semua orang memiliki kriteria tersebut
dengan porsi yang ideal. Bagaimanapun juga, kita harus menyadari bahwa
ketidaksempurnaan pasti dimiliki manusia.
Amanah juga identik dengan sebuah
tanggung jawab. Mengemban amanah artinya ia juga memikul sebuah tanggung jawab
di pundaknya. Bertanggung jawab itu tidak semudah dalam omongannya. Dan jangan
pernah sekali-kali kita menyepelekan atau meremehkan dengan yang namanya
tanggung jawab. Ketika kita diawal sudah berencana untuk melakukan ‘A’, maka
berusahalah untuk menepati rencana yang telah dibuat. Jangan sampai lengah
hingga lupa akan rencana awal yang diinginkan. Dan mungkin saja karena
kelengahan itu, pertanggung jawabannya akan dipertanyakan.
Hal itu merupakan pengalaman
pribadiku sendiri. Ketika diawal aku telah dihadapkan pada dua pilihan. Diantara
dua pilihan yang sebenarnya aku tahu dimana aku seharusnya berada. Namun,
karena datangnya sebuah amanah tadi, aku tak bisa menolaknya. Alhasil aku tak
bisa memilih satu diantara dua pilihan yang ada. Sulit memang untuk
menjalaninya. Bukan, “namun”, tapi memang sampai detik ini patut dipertanyakan
bagaimana tanggung jawabku. Sungguh memalukan memang.
Disini memang aku tidak bermaksud
menggurui. Disini aku hanya ingin berbagi. Disini aku juga ingin saling nasihat
menasihati. Menasihatimu dan menasihati diriku sendiri khususnya. Bagaimanapun
juga, yang tahu hari esok bagaimana adalah Allah Yang Maha Mengatur. Kita
diwajibkan untuk berusaha, berikhtiar, berdoa, dan bertawakkal akan hasilnya
nanti.
Pesanku, ketika sebuah amanah itu
datang, janganlah kamu meninggalkan luka. Karena, tak ada orangpun di dunia ini
yang mau untuk dilukai. Walaupun amanah tersebut datang secara terpaksa dan
merupakan amanah yang ringan.
Keep fighting buat yang dapat
amanah J
Mr. R