Kawan, terima kasih sudah mau mampir di sini. Kalau sudah baca postingannya jangan lupa kasih kritik maupun saran buat blog ini dalam bentuk komentar, atau meninggalkan pesan di SINI. Kritik dan saran Kawan sangat aku butuhkan untuk menjadikan blog ini lebih baik lagi. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir.

Posted by : Unknown Jumat, 18 Juli 2014


Lika-liku sebuah perjalanan itu memang wajib ada. Bukan untuk dihindari, melainkan terus melaju dengan penuh kekuatan untuk mencapai garis finish.
Setelah berjibaku, mungkin sekitar 4-5 bulan lamanya, akhirnya sebuah mahakarya berhasil dihasilkan. Aku bersama rekan-rekan kru majalah madrasah, Majalah IQRO berhasil menyelesaikan sebuah mahakarya tersebut.
Berbeda memang perjuangan pada semester ini. Jika semester lalu, kami mendapatkan dana sponsorship yang cukup banyak, dan prosedur berjalan dengan lancar. Tapi, berbeda dengan semester ini, di awal-awal, terjadi perombakan kepengurusan. Hal itu cukup menghambat proses pengerjaan majalah itu sendiri. Dana sponsorship yang tak sebanyak edisi lalu pun turut menghiasi lika-liku perjuangan kami.
Beruntung memang, sosok yang terpilih menjadi pimpinan perusahaan adalah seorang yang handal. Jujur, aku salut padanya. Ia berhasil melobby pihak percetakan mengenai biaya pembuatan majalah tersebut. Dari yang awal sekitar Rp 13.000 menjadi hanya sekitar Rp 10.700. Tak banyak memang selisihnya, tapi jika sudah dikalikan dengan jumlah majalah yang dicetak, akan begitu nampak jauh selisihnya.
Lanjut mengenai proses melayout majalah tersebut. Kendala kali ini memang tak jauh berbeda dengan yang kemarin. Yakni adalah adanya alasan ketidakmampuan untuk melayout. Hal ini menjadikan hanya beberapa orang saja yang bertugas menjadi layouter. Memang pada tahun ini, Pembina kami menginstruksikan untuk mengerjakan layout secara mandiri, agar biaya percetakan bisa ditekan seminimal mungkin.
Masalah kembali muncul ketika majalah telah selesai dicetak, dan sudah diantar ke sekolah. Kali ini lagi-lagi mengenai uang. Hari itu terjadi ketika H-2 pembagian majalah kepada siswa. Adalah hari Sabtu, dan masih hari libur semester dan awal puasa. Dimana untuk pembayaran dana harus dilunasi pada hari itu. Sedangkan dana yang dibutuhkan tidak ada. Hal ini merupakan buntut dari kesalahan kami. Kesalahan dalam menentukan keputusan pastinya. Mungkin kami bisa saja meminta kepada pihak sekolah untuk mencairkan dana yang dibutuhkan, tapi apa boleh buat, hari Sabtu bank dimanapun pasti tak ada yang beroperasi.
Tuhan beri jalan untuk kami, Pembina kami yang akhirnya memberikan bantuannya. Beliau bersedia meminjamkan uangnya untuk digunakan sebagai pembayaran tersebut.
Ya, inilah perjuangan. Jujur ketika aku pertama kali membuka majalah tersebut, hati ini sungguh tak kuasa. Aku masih bertanya-tanya, inikah mahakarya kami? Majalah IQRO edisi 29 memang berkesan dalam hidupku. Banyak karya yang telah diabadikan dalam sebuah buku setebal 72 halaman. Dan mungkin ini adalah majalah terakhir yang aku turut andil dalam penyelesainnya. Tahun depan dan selanjutnya, merupakan tanggungjawab dari penerus kami.
Sebenarnya banyak sekali cerita yang ada, namun mungkin aku tak bisa menceritakan semuanya. Biarlah aku, dan tim Majalah IQRO saja yang mengetahuinya.
Teruntuk, ekstrakurikuler Pers Jurnalistik MAN 3 Kediri. Sub IQRO. Majalah IQRO edisi XXIX.


Mr. R

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © My Life, My Story, My World -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -