Kawan, terima kasih sudah mau mampir di sini. Kalau sudah baca postingannya jangan lupa kasih kritik maupun saran buat blog ini dalam bentuk komentar, atau meninggalkan pesan di SINI. Kritik dan saran Kawan sangat aku butuhkan untuk menjadikan blog ini lebih baik lagi. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir.

Posted by : Unknown Sabtu, 18 Oktober 2014


Sebagai Badminton Lovers atau Badminton Mania, kecintaanku terhadap olahraga bulu tangkis kembali diuji. Bukan cinta sih, tapi apa ya? Aku sendiri agak bingung untuk mengutarakannya dalam bentuk kata. Singkat cerita, waktu aku sedang menonton video salah satu pasangan ganda Indonesia, yang merupakan pasangan pelapis, ada temanku yang bilang. “Siapa itu? Pemain baru ya? Kok belum pernah denger.” Dan pada saat itu aku merasa kesal dan cukup prihatin juga. Namun, dibuat santai aja.
Ya, menurutku ini merupakan kesalahan yang cukup fatal yang telah terjadi selama ini. Cabang olahraga yang selama ini mampu mengahrumkan nama baik Indonesia, berhasil mengibarkan merah putih di negeri orang, dan bahkan mengumandangkan lagu Indonesia Raya, sangat minim sorotan publik. Mungkin yang diketahui para pemuda-pemuda Indonesia pada saat ini masih seputar Susi Susanti, Taufik Hidayat, Liliyana Natsir, Hendra Setiawan, Markis Kido, dll. Padahal sekarang, sudah banyak bibit-bibit baru yang sudah muncul di permukaan.
Di sisi lain, aku juga harus menyadari bahwa tak semua orang memang fanatik pada bulu tangkis. Mereka bukan seorang Badminton Lovers yang selalu update info-info olahraga tepok bulu ini. Tapi, setidaknya ada perhatian sedikit dari pemerintah maupun media-media di negeri ini. Paling tidak tayangan turnamen atau kejuaraan. Perlu diketahui bahwa badminton merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki jadwal turnamen cukup padat. Hampir tiap pekan pasti ada sebuah turnamen. Entah itu dari tingkat paling dasar, Internasional Series sampai paling prestisius, Super Series Premier.
Mungkin Indonesia masih terjebak dengan kenangan manis sejarah masa lalu. Ketika era 70 sampai 90-an. Ketika Indonesia merajai dunia perbulutangkisan. Jadi, ketika ada wakil atau pemain Indonesia yang meraih sebuah titel juara bulu tangkis sudah menjadi hal yang biasa. Jika kalah, malah menjadi hal yang di perbincangkan atau bahkan di rendahkan. Padahal, sekarang peta kekuatan bulu tangkis dunia sudah semakin merata. Sang juara dunia sektor tunggal putri tahun 2014 adalah dari negara Spanyol. Yang notabenenya merupakan negara sepak bola mampu mengalahkan sang peringkat satu dari China.
Ya beginilah nasib bulu tangkis di Indonesia. Semoga dengan minimnya sorotan dari media, para pahlawan bulu tangkis Indonesia tetap berjaya di tingkat internasional. Dan tentu ada harapan bahwa ke depannya akan ada sesuatu yang mampu membuat masyarakat tahu bagaimana perkembangan bulu tangkis Indonesia. Ngga cuma bulu tangkis, tapi olahraga lainnya.
Salam Juara


Mr. R

{ 2 comments... read them below or Comment }

  1. I have another story kawan.
    When my friends here ask me about my favorite sport,of course I answer badminton....eh,they don't know what badminton is...

    BalasHapus

- Copyright © My Life, My Story, My World -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -