Kawan, terima kasih sudah mau mampir di sini. Kalau sudah baca postingannya jangan lupa kasih kritik maupun saran buat blog ini dalam bentuk komentar, atau meninggalkan pesan di SINI. Kritik dan saran Kawan sangat aku butuhkan untuk menjadikan blog ini lebih baik lagi. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir.

Welcome to the Jungle




Bukan lagi harapan, telah menjadi kenyataan. Bukan berarti usai, tapi telah dimulai. Perjuangan, masih mengenai perjuangan.
Satu langkah sudah kutapaki. Harapan, usaha, dan doa perlahan membuahkan hasil.
Semua tak ada yang sia-sia. Semua butuh pengorbanan. Hidup itu pilihan. Dan tak mungkin semua terpilih atau dipilih.
Jauh dekat tak terlalu dimasalahkan. Itu untuk masa depan. Perjuangan masih belum seberapa. Masih panjang, sepanjang sungai tak berhingga. Masih luas, seluas lautan tak berhingga.
Masalah dan demi masalah akan berdatangan. Itu sudah ketentuanNya. Bukan untuk dihindari, bukan untuk dipasrahkan. Tapi bangkit, tapi usaha, tapi kemauan yang keras yang harus dilakukan.
Menatap dengan penuh kepercayaan diri. Usaha yang maksimal. Doa yang maksimal. Ridha orang tua tak boleh ditinggal. Yakinlah.
Masa depan tak akan menjauhi. Kita lah yang akan mendatangi. Berbakti untuk negeri.
~
Hai, sudah lama aku ngga nulis. Banyak banget cerita yang sebenrnya ingin aku share, ingin aku post di blog. Tapi keinginan itu masih kalah dengan rasa malasku.
Oke. Singkat cerita, aku akhirnya berhasil meraih atau memenuhi keinginanku selama aku menjadi siswa, baik itu dari tingkat SMP atau SMA. Yak, aku berhasil menjadi mahasiswa baru Politeknik Keuangan Negara STAN. Bukan sebuah kebetulan, tapi inilah perjuangan. Tidak mudah memang. Situasi kondisi benar-benar pada posisi yang tak mudah.
Saat itu, aku masih terikat di salah satu universitas elit Indonesia (leih jelasnya klik di sini). Itu membuatku berada pada posisi yang agak rumit. Begitu banyak dilema, tantangan, pilihan, yang harus ditentukan, diputuskan, diselesaikan. Dan tentunya memiliki berbagai konsekuensi.
Banyak yang harus dipikirkan, dipertimbangkan. Tapi, satu, yaitu harapan. Aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang nyata-nyata terbuka. Aku tak mau menerima apa yang jelas-jelas sudah ‘jelas’ di tangan. Bukan berarti aku tak menerimanya, tapi ini adalah harapan, sebuah keinginan.
Ada beberapa orang di sekelilingku yang mengelu-elukan, mencegahku, menasihatiku. Tetapi kembali lagi. Sekali keinginan, tetaplah keinginan. Sekali harapan, tetaplah sebuah harapan. Setidaknya aku harus mencobanya, agar tidak terjadi penyesalan dikemudian hari dengan apapun hasilnya yang akan terjadi.
Waktu berjalan, usaha kulakukan maksimal. Mencari celah supaya konsekuensi seminimal mungkin apabila ke depan kemungkinan terburuk terjadi. Doa selalu kusampaikan. Berharap yang terbaik, yang bisa bermanfaat bagiku, bagi orang tuaku, dan orang lain.
Tuhan akhirnya menjawab semua. Banyak cerita memang, sehingga aku bisa menjadi mahasiswa baru di Politeknik Keuangan Negara STAN. Satu hal yang benar-benar mulai aku mengerti bagaimana atau betapa hebatnya kekuatan doa. Kekuatan sebuah usaha yang di iringi doa dan didampingi dengan perbuatan atau amal yang terpuji.
Terima kasih Allah. Syukurku hanyalah pada Mu. Semoga apa yang aku pilih dan mmang yang aku inginkan, bisa benar-benar mendapat ridha Mu, bisa benar-benar bermanfaat bagiku, orang tua, dan orang lain. Mohon maaf bagi teman-teman yang lain. Yang telah kuperbuat sebuah kesalahan padanya. Bukan bermaksud tidak mau, tapi inilah jalan yang aku pilih. Semoga kita bisa meraih kesuksesan dari jalan masing-masing.
Dari Surabaya, Bogor, dan Jogjakarta, yang pada akhirnya aku memilih Politeknik Keuangan Negara STAN Jakarta. Aku tunggu di tangga kesuksesan kalian masing-masing. Doaku selalu untuk yang terbaik padamu.
*teman-teman Gugus Harjono Danoesastro 6

*teman-teman Laskar Samudera Pasai

*teman-teman MCB, DTETI


*teman-teman dan kakak-kakak Santri Al Barokah

*teman-teman dan kakak-kakak Forsa Joglosemar

*teman-teman lainnya.
See you

Mr. R
Rabu, 14 Oktober 2015
Posted by Unknown

Usaha dan Doa


Dua hal dalam hidup ini yang tak bisa dipisahkan adalah doa dan usaha. Usaha tanpa doa ataupun sebaliknya akan menjadikan ketidaksempurnaan.  Usaha dan doa adalah dua hal yang saling melengkapi, ketika sudah melakukan usaha maka akan dilengkapi dengan doa.
Untuk mencapai suatu tujuan, tentu kita harus berusaha. Berusaha dengan semaksimal mungkin, dengan mengharap ridha Allah tentunya. Usaha tidak boleh setengah-setengah, jika tidak ingin hasil yang setengah pula.
Ketika usaha telah terlaksana, maka saatnya kita untuk bertawakkal pada Allah. Menyerahkan pada Allah hasil atas apa yang sudah kita usahakan. Belum usai kawan, inilah saatnya kita berdoa. Berdoa untuk melengkapi semua usaha yang telah kita lakukan sebelumnya. Doa disini berperan sangat penting. Doa yang sungguh-sungguh mampu merubah dan memberikan hasil yang memang kita inginkan. Karena dengan doa yang sungguh-sungguhlah Sang Pencipta akan memberikan yang sungguh-sungguh pula.
Disisi lain, dengan melakukan ritual doa akan memberikan dampak positif bagi kita. Kita akan lebih dekat dengan Allah. Iman kita akan tetap terjaga. Sehingga jalan kita kedepannya tentu akan lebih lancar dan barokah pastinya.
Dalam berdoa hendaknya kita mengharapkan yang terbaik untuk kita. Bukan berarti yang kita inginkan bukanlah yang terbaik. Karena hanya pada Allah lah yang baik-baik itu. Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan, apa yang tepat dan pantas untuk kita. Jika kita menganggap yang kita inginkan terbaik, mungkin saja yang diinginkan tersebut akan mendatangkan keburukan. Biarlah Allah yang menentukan.

Mr. R
Senin, 13 Juli 2015
Posted by Unknown

Long Time No Write


Sudah cukup lama tidak nulis di blog. Terakhir postingan kemarin 23 Februari 2015. Memang sengaja juga vacum dari dunia blogger ini. Banyak hal dan kegiatan yang harus lebih difokuskan. Tahun ini memang jadi tahun yang sakral banget. Ditahun ini aku melakukan banyak ujian. Mulai dari yang biasa sampe yang luar biasa.
Yang pertama ujian semester, ah ini mah udah biasa. Lanjut ujian madrasah tingkat nasional. Mata pelajarannya sih udah ngga asing, tapi dengan embel-embel nasional itu lho, bikin merinding aja. Terakhir tapi buka terakhir kali, ujian nasional. Ujian nasional kali ini emang bener-bener-bener beda banget sensasinya. Yang namanya target itu hanyalah sekadar target. Untung saja ditahun ini, ujian nasional tidak menjadi penentu kelulusan. *tenang deh.
O ya, sebelum ujian nasional itu, aku dan temen-temen seperjuangan ikut seleksi nasional PTN. Biasa disebut SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), itu adalah seleksi tanpa tes alias pakai nilai raport. Seleksi ini sebenernya ngarep ga ngarep sih. Tapi banyak ngarepnya juga, hehe. Sadar diri karena dari madrasah, bukan sekolah, jadi peluangnya emang agak seret. Beda lagi kalau SPAN-PTKIN (Seleksi Potensi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri), yang khusus untuk MAN/MA. Aku ikut dua-duanya, karena dengan motivasi ‘siapa yang tahu jalan kita?’.
OK, selesai ujian nasional, harap-harap cemas pengumuman SNMPTN. Eng ing eng. 9 Mei 2015. Dan emang bukan jalannya, aku dapet warna merah. Artinya, Allah belum mengizinkan. Yaa, sedih jadinya, kecewa juga. Eh, tapi, temennya ga sedikit kok, hehe. Dari kelasku aja cuma 5 aja yang lolos. Satu di IPB, satu di ITB, dan 3 di UNAIR. Bangga? Bangga banget, temen-temenku emang keren-keren tuh.
Karena ga lolos SNMPTN, itu artinya harus berjuang lagi di SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Bedanya ini adalah jalur tes. Jadi bener-bener murni kualitas siswanya. Okelah mulai persiapan. Karena aku ga ikut bimbel-bimbel kayak temen-temen lainnya, walhasil aku harus usaha sendiri nih. Mulai dari browsing soal, mengunduhnya, nyetak soalnya. Selain itu, aku juga coba beli buku kumpulan soal dan prediksi SBMPTN. Ada juga temen yang ga ikut bimbel juga, jadinya kita ngadain semacam belajar kelompok gitu. *ini emang bener-bener sebener-benernya perjuangan gaes. Harus belajar sendiri, cari rumusnya sendiri, apalagi yang namanya TKD SAINTEK (salah satu materi ujian SBMPTN) itu susahnya tingkat dewa. Berkali-kali rasa putus asa menghampiri. Tapi berkali-kali pula rasa keinginan untuk bisa menghampiri.
Akhirnya tibalah waktu untuk ujian SBMPTN. Aku bersama temen-temen seperjuangan berangkat ke Surabaya naik kereta. Berangkat hari Ahad (7/6) untuk tes hari Selasa (9/6). Banyak sekali sebenarnya cerita yang terkenang dari perjalanan ini. Singkatnya buka aja di sini.
Selfie before SBMPTN


Gathering after test
Gathering after test
SBMPTN usai, kini saatnya ujian mandiri. Yak, kembali ke motivasi awal ‘siapa yang tahu jalan kita?’, aku mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian mandiri. Universitas yang ku pilih kali ini adalah UGM, Universitas Gadjah Mada. Dari dulu emang pengen banget kuliah di sana, namun semakin kesini agaknya terasa berat persaingan. Namun di detik-detik terakhir, aku putuskan untuk mendaftarkan diri karena restu orang tua sudah didapat.
Carbon - UM UGM
Di depan Gedung Rektorat UGM
MAN 3 Kediri - UM UGM

Yaa, begitulah singkat cerita kegiatanku selama vacum dari dunia blogger ini.
Terus pantengin untuk tulisan selanjutnya.

Mr. R
Jumat, 10 Juli 2015
Posted by Unknown

Be a Good Blogger


In this modern era, the internet was already familiar. It is media to share varied information. There are many social media like facebook, twitter, instagram, google plus, and web log, or blog. To be a good blogger, there are three important things.
First, specify your theme that you want use on your blog. Try to use theme that is useful for other people. By having theme, it will be easier to manage your blog. You will have restrictions how to publish or share something on your blog. For example, the blog with software theme, it will provide tutorial using software, tips using software, even some software that we can use as general public.
Second, the originality of your post or information that you publish. This is the important and crucial. In this modern era, plagiarism had been growing fast. So don't become the one of them. Share your original information or important thing by yourself on your blog. If there is some development from another reference, just mention where it is from. If you did not, so get ready for sphere of law.
The last, fill your blog with useful information. Fill your blog with information that is slow perishable. It means, that information is not only needed momentarily at the time you published, but also needed in later or next days or next year. Because, it can be an anticipation when you are bored on blogger world, so the information that you have published on your blog still needed for other people.
By paying attention to three important things above, you can be a good blogger. Manage a blog that can be useful for other people.

Mr. R
Senin, 23 Februari 2015
Posted by Unknown

Setahun Kelud Meletus, Setahun Nge-blog


14 Februari 2015. Tepat satu tahun sudah Gunung Kelud meletus. Tepat satu tahun pula aku bercerita di blog ini. Blog pribadi yang sudah setia menjadi teman keseharianku. Menerima segala keluh kesahku. Memuat segala cerita manis, pahit, sedih, bahagia, dan lain sebagainya.
Melalui 'entri/post' ke-80 ini, saya ucapkan terima kasih, pada teman-teman yang sudah meluangkan waktunya untuk sekadar mampir di blog ini. Sudah meninggalkan komentar-komentar yang cukup baik.
Terkhusus, terima kasih saya berikan pada ekstrakurikuler Pers Jurnalistik MAN 3 Kediri. Sebab, dengan jalan Allah melalui ekskul tersebutlah aku bisa memiliki atau kembali memiliki akun blog ini.
Sampai ‘entri/post’ ke-80 ini diterbitkan, view pengunjung telah mencapai 4.332. Dengan statistik pengunjung sebagai berikut

Berikut adalah 10 entri/post yang sering dibuka atau dengan view terbanyak

2.       Pembuktian (view 91)

Mr. R



Sabtu, 14 Februari 2015
Posted by Unknown

- Copyright © My Life, My Story, My World -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -